Senin, 01 September 2014

For The Night Without The End


Aku mendengar suara. Suara music yang sangat merdu. Itu Suara Musik Walzt. Suara anak laki-laki yang tertawa riang, dan suaraku yang ikut tertawa bersamanya. Tapi aku hanya mendengar tanpa melihat. Semuanya gelap. Kegelapan pekat. Gemerisik bunyi hujan yang jatuh kebumi terdengar memecah tawaku dan anak-anak itu, dan tetes-tetes hujan mulai terlihat samar di kegelapan. Aku berteriak diantara riak hujan. “……………..”, “…………..aann!!”
Sosok lelaki kecil berlari didepanku,wajahnya tak begitu jelas terlihat diantara kegelapan, dan aku kembali berteriak “Jangaaannnnnn!!!!!!”. Semua kembali gelap. Berganti dengan payung kec il berpolkadot merah yang terbang, berganti dengan setumpuk bunga asoka merah yang basah karena hujan, dan berganti pula menjadi kegelapan. Tiba-tiba aku melihat setitik cahaya kecil, yang kemudian membesar,membesar dan…